Senin, 24 Januari 2011

Kebiasaan; Kunci Perubahan Permanen

Untuk berkembang, mengalami peningkatan, kenaikan pada produktivitas dibutuhkan perubahan. Dan agar kemajuan yang terjadi bisa konsisten, maka diperlukan perubahan yang permanen.

Contohnya, jika sebuah perusahaan pemasaran ingin meningkatkan volume atau profit secara signifikan, maka pola bisnisnya perlu diubah. Dan supaya peningkatan yang terjadi tidak hanya sekali-dua kali namun berkali-kali dan seterusnya; perubahan yang permanen mutlak diperlukan.

Dan apakah kunci dari perubahan permanen? Kunci dari perubahan yang permanen adalah kebiasaan. Dalam konteks perusahaan, kebiasaan bisa diimplementasikan sebagai budaya perusahaan. Corporate culture. Untuk instalasi budaya perusahaan menjadi nilai-nilai yang tertanam pada setiap aktivitas pegawai, diperlukan sebuah proses. Proses yang saya sebut; kaizenhabits.

Berikut adalah beberapa pointer dari kaizenhabits:
1. Mengidentikasi tujuan dari perubahan yang diinginkan secara detail dan tertulis yang terinspirasi dari visi utama perusahaan dan idealisme para pegawai yang disarankan secara kolektif dengan survey atau meeting bersama.
2. Menetapkan satu atau beberapa orang sebagai pemimpin perubahan secara hirarkis yang disebut agents of change yang mengerti sistem penghargaan dan re-inforcements. Lalu membuat kelompok-kelompok kecil yang saling berkompetisi secara sehat menuju tujuan dari perubahan yang diinginkan.
3. Membuat rencana tindakan yang diperlukan untuk menginisiasi perubahan dan dapat dirrubah menjadi rutinitas yang berakar pada nilai-nilai budaya perusahaan. Dirangkum dari penulisan komitmen bersama tanpa paksaan serta usulan tertulis dan terpublikasi dari para pegawai.
4. Mengurutkan rencana tindakan menjadi beberapa tindakan spesifik dengan jadwal pelaksanaannya, sesuai prioritasnya, dan target minimal (contoh: berdurasi sekurang-kurangnya 30 menit 3 kali seminggu). Prioritas berarti maksimal hanya 3 sasaran yang dianggap amat sangat penting dicapai secara subyektif.
5. Pelaksanaan yang dipaksakan berjalan tanpa terputus selama 66 hari (secara berurutan). Hal ini diperlukan agar perubahan menjadi permanen sebagai kebiasaan yang bisa berjalan otomatis bukan hanya menjadi tindakan/gebrakan sesaat. Inilah yang disebut instalasi budaya. Tindakan yang baru dilaksanakan secara sengaja agar bertransformasi menjadi kebiasaan yang berdasarkan nilai menjadi aktivitas rutin yang berjalan secara otomatis. Bayangkan ini seperti proses awal pilot belajar mengendalikan pesawat dengan berlatih selama beberapa jam terbang tertentu. Atau ketika kita belajar mengemudi, contoh lainnya: saat pertama belajar menggosok gigi. Dari disengaja secara sadar menjadi aktivitas otomatis secara bawah sadar/disebut: kebiasaan.
6. Memaksimalkan peran para agent of change dengan mengevaluasi perubahan terhadap tujuan-tujuan utama yang telah ditetapkan secara frekuentatif. Bisa juga dengan mempublikasikan laporan/berita dalam media perusahaan agar semakin tersosialiasi. Serta boleh ditambah dengan pernyataan sikap di depan umum.
7. Mengajak peran aktif figur otoritas seperti komiasaria, dewan direksi, atasan, dokter, polisi/tentara, atau pakar terkait yang disegani. Partisipasi bisa dalam pernyataan komitmen bersama, pemberian penghargaan, pengarahan dan training/coaching, atau keteladanan
8. Memberikan penghargaan yang tidak perlu tinggi nilai materialnya namun tinggi secara psikologis/emosional/spiritual dan menetapkan deadline/tenggat waktu dalam penulisan komitmen bersama bagi yang belum/ingin mendapatkan penghargaan tersebut.
9. Menyederhanakan semua langkah pelaksanaan perubahan menjadi mudah dilakukan. Mulai dari yang paling kecil barulah ditingkatkan daripada perubahan besar-besaran namun bisa menghabiskan energi. Lebih baik tindakannya bisa konsisten tak terputus agar berubah menjadi kebiasaan/rutinitas yang konsisten. Kunci dari budaya yang permanen adalah kaizen. Sedikit demi sedikit namun terus menerus tanpa henti. Ini adalah langkah terpenting: kaizenhabits, kalau perlu kurangi intensitas kalau aktivitas perubahan menjadi macet (contoh: kurangi durasi dari minimal 30 menit menjadi hanya 5 menit saja! Namun akan terus ditingkatkan jika sudah bisa menjadi kebiasaan minimal sebulan).

Demikianlah kunci dari perubahan yang permanen. Kaizenhabits. Kita juga bisa menggunakan resepnya menjadi pengembangan pribadi. Ubah diri sendiri dengan menjadi agent of change bagi pikiran, emosi, dan tindakan sehari-hari menjadi kebiasaan baru yang menyehatkan/menguntungkan. Salam sejahtera!

Info untuk konsultasi dan training: 087878105050 dan email: brandneweja(a)gmail.com tulis nama, nomer kontak, perusahaan/jenis industri/jumlah pegawai, dan harapan/tujuan konsultasi/training.