Jumat, 01 Oktober 2010

Motivasi & Marketing (Cuplikan)

Motivasi bagi saya adalah motif+aksi. Untuk termotivasi, seseorang harus mempunyai motif dan beraksi. Motif adalah pola, struktur, rencana yang bisa dirancang dengan meniru dan memodifikasi motif yang sudah sukses. Sebelum beraksi, motif sudah harus ada. Meskipun sederhana, motif bisa disempurnakan seiring jalan.
Aksi juga harus ada, meskipun sangat sedikit tapi minimal ada tindakan. Misalnya motivasi untuk diet; seseorang bisa mencari motif atau pola dari orang lain yang sudah sukses, membuat rencana dan yang paling penting adalah tindakan atau aksi. Misal rencananya adalah menjadi vegetarian dan berolahraga, makan harus ada tindakan membeli sayur, minimal mencari informasi tentang resep-resep sayuran setiap hari. Salah satu contoh rencana tindakan lainnya adalah berlari pagi setiap hari. Tiada hari tanpa aksi, meski semalas-malasnya minimal memakai sepatu lari dan hanya berjalan 5 menit atau bahkan 5 meter saja. Saya jamin, jadinya malah akan lebih dari 5 menit/meter berjalan/lari paginya. Berbeda jika tidak ada tindakan sama sekali, bisa-bisa ketiduran dan bangun siang jadinya. Dengan bertindak, meskipun dengan aksi yang minimal, maka hukum inersia/momentum akan bekerja.
Marketing:
Psikologi persuasi, pertama-tama: calon pelanggan bisa diberikan sesuatu secara gratis, entah itu hadiah atau free sample/free trial. Lalu prospek bisa diminta komitmennya yang kecil-kecilan dulu, dimulai dengan minta waktu 5 menit atau menawarkan proses yang termudah. Ingat, jangan berikan hanya satu solusi atau juga jangan memberikan terlalu banyak alternatif. Tawarkan prospek dua atau maksimal tiga pilihan agar dia merasa bebas dan akhirnya terbujuk tanpa perlawanan. Berikan testimoni yang meyakinkan bahwa banyak orang, lebih bagus lagi yang setipe dengan prospek, untuk meyakinkannya. Mayoritas cenderung berpotensi benar. Kasih juga bukti dan otoritas, bisa berupa sertifikat atau pengakuan. Seragam, baju, dan simbol-simbol wewenang harus dikenakan. Bersikaplah seperti sahabat dan minta direferensikan oleh temannya prospek. Prospek tentunya lebih mudah mempercayai orang yang dikenal daripada orang asing sama sekali. Berikan diskon dengan waktu yang terbatas dan kasih kesadaran akan kelangkaan dengan keterbatasan jumlah barang dagangannya. Jalin hubungan bisnis perlahan tapi pasti, setahap demi setahap mulai dengan perkenalan dan basa-basi, jangan langsung minta closing. Seperti mau pacaran, jangan langsung tembak dan minta kawin, harus ada pendekatan terlebih dahulu, kecuali kalau anda yang dikejar-kejad prospek. Tetapkan target segmen yang mau digarap, agar efisien dan berikan citra yang efektif agar diingat kuat. Ciptakan perbedaan yang unik dan penawaran yang tak kan terlupakan. Kemas dengan menarik, sesuaikan harga, dan promosikan seiring pelayanan yang ramah. Komunikasi harus terjalin agar brand/merek anda semakin bernilai dan berdaya jual...