Senin, 28 Februari 2011

Taktik2 dari Strategi Motivasi Karyawan 1

Memotivasi karyawan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dalam aktivitas bisnisnya. Bagaimanakah tehnik motivasi karyawan yang paling efektif? Selain, dengan sistem remunerasi/gaji yang adil dan mencukupi, perusahaan perlu beberapa taktik dalam strategi meningkatkan motivasi karyawan seperti:

Pertama, karyawan perlu diingatkan secara rutin perannya dalam berkontribusi terhadap perusahaan. Seperti seberapa pentingnya fungsi yang dipegang oleh masing-masing karyawan. Hal ini diperlukan untuk membuat karyawan merasakan ikatan moral dengan perusahaan. Karyawan juga perlu diberikan gambaran akan tantangan yang mungkin dihadapi di masa yang akan datang sehingga lebih siap dan memiliki rencana untuk mengantisipasi segala hambatan di dalam pekerjaannya. Rasa antisipasi inilah yang akan memacu semangat para karyawan agar terus rajin dalam bekerja dan meraih target.

Selanjutnya, strategi motivasi karyawan yang telah teruji dan terbukti adalah meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan di antara karyawan; khususnya lagi pada hubungan antara atasan dan bawahan. Memperlakukan karyawan secara manusiawi daripada menganggapnya aset seperti mesin atau robot supaya karyawan memiliki ikatan emosional dan tidak mudah pindah perusahaan. Mayoritas kepindahan karyawan disebabkan oleh hubungan yang tidak harmonis di tempat kerja, biasanya berasal dari perilaku atasan yang kurang disukai bawahan. Maka, perusahaan mesti menerapkan budaya perusahaan yang profesional namun memiliki sifat sosial seperti toleransi dan keakraban bersama.

Dan yang ketiga dalam artikel ini (bukan taktik terakhir dari seri strategi motivasi karyawan) adalah: memberikan insentif berupa komisi atau bonus yangrutin/berkala dan bisa juga disesuaikan dengan prestasi dari masing-masing karyawan. Para karyawan akan lebih termotivasi dengan niat memperoleh kompensasi tambahan ini dan bonus semacam ini bisa menciptakan persaingan yang sehat antar karyawan. Perusahaan tidak boleh pelit dalam memberikan imbalan tambahan ini/bonus (walaupun bonus yang diberikan berjumlah sangat sedikit sebagai contohnya). Para karyawan akan semakin termotivasi, khususnya bagi mereka yang sedang berkeluarga. Bonus akan meningkatkan motivasi karyawan yang ingin mendapatkannya.

Demikianlah sebagian taktik dari strategi motivasi karyawan yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas perusahaan; penguat mental/inisiatif, penanaman budaya tim, dan penghargaan berupa bonus. Masih ada beberapa taktik psikologis untuk meningkatkan motivasi karyawan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi saya: Reza Wahyu di nomer telpon 087878105050 atau email ke: brandneweja@gmail.com untuk mengadakan workshop internal, seminar privat, business coaching, atau inhouse training untuk para karyawan perusahaan dan eksekutif. Hubungi sekarang! Sekali lagi kontak:

Info: 0878105050 (handphone) & brandneweja@gmail.com (email)

Minggu, 27 Februari 2011

Motivasi Karyawan

Motivasi karyawan adalah hal yang penting karena karyawan yang termotivasi akan mendorong produktivitas. Dan kemajuan perusahaan ditentukan oleh tingkat produktivitas karyawannya. Produktivitas yang tinggi dihasilkan dari motivasi yang sejati, yang lebih menjurus kepada motivasi internal daripada motivasi yang bersifat eksternal. Namun tantangannya adalah bagaimana perusahaan memicu motivasi yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri sehingga motivasi itu bersifat internal.

Sulitnya, banyak perusahaan mengandalkan jenis motivasi ekternal saja. Motivasi eksternal ini bisa berupa; gaji yang besar, bonus yang tinggi, komisi yang menarik, tunjangan, dsb. Dilemanya adalah, semakin produktif karyawan, dia semakin mengejar insentif eksternal ini bahkan hingga ke perusahaan lain. Sehingga loyalitas berkurang dan tingkat kepindahan karyawan yang produktif menjadi merugikan perusahaan. Di era persaingan ini, selain bersaing di pasar untuk hasil produksi perusahaan, perusahaan harus mampu juga berinovasi dalam menciptakan motivasi karyawan khususnya secara internal agar unggul bersaing di dalam pasar tenaga kerjanya atau sumber daya manusia. Perusahaan harus mampu menyediakan nilai lebih bagi karyawannya yang bekerja di dalam perusahaan sehingga termotivasi untuk terus menjadi karyawan yang produktif.

Saya akan memaparkan secara sekilas beberapa poin kunci dalam strategi meningkatkan motivasi karyawan agar produktif, namun untuk paparan jelasnya; perusahaan Anda bisa mengundang saya untuk menerangkan lebih komprehensif dan secara praktis. Anda bisa menghubungi saya di nomer telpon: 087878105050 dan email di: brandneweja@gmail.com untuk in-house training, workshop/seminar, dan business coaching. Berikut beberapa poin kunci dari strategi meningkatkan motivasi karyawan agar produktivitas tinggi:

identifikasi dan analisa proses bisnis perusahaan Anda yang paling kritis/penting. Cari dan pelajari departemen-departemen di dalam perusahaan yang menjadi 'nyawa' perusahaan. Berikan perhatian lebih sebagai proyek pionir untuk teladan departemen yang lainnya. Siapkan rencana pemberian penghargaan yang bersifat imateri untuk pencapaian beberapa karyawan yang berprestasi yang bisa berupa: pengakuan secara seremonial dan publik, pemberian pelatihan dan pendidikan khusus bagi yang berprestasi, program beasiswa dan kursus, penghargaan dari para direksi secara langsung, serta bimbingan belajar untuk pengembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan/wawasan dari para karyawan. Dan sebagainya.

Inilah beberapa ide untuk memicu motivasi karyawan secara internal. Masih banyak ide lainnya yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan dari masing-masing karyawan secara spesifik. Dan pada intinya adalah; membuat karyawan merasa hutang budi (bukan materi), terhadap perusahaan, sehingga dia akan loyal dan tahan godaan iming-iming materi dari perusahaan lainnya. Tentu saja, dengan syarat materi awal telah terpenuhi; sistem remunerasi dan penilaian yang adil sesuai harapan para karyawan. Jika seorang karyawan sudah merasa cukup puas dan merasa kinerja serta keahliannya dinilai secara pas, maka tambahan insentif secara internal akan memicu motivasi dan loyalitas karyawan ybs.

Sekian dulu, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Dan jika ada pertanyaan, informasi yang kurang jelas, serta ingin mengundang saya sebagai pembicara, pelatih, dll. Anda dapat menghubungi saya di nomer 087878105050 dan mengotak saya di email: brandneweja@gmail.com

Join saya di twitter: @rezawismail
Serta facebook di: brandneweja@yahoo.com

Salam Sejahtera Semua!!!

Minggu, 06 Februari 2011

Cara Mudah 'tuk Berubah

Kunci dari perubahan yang mudah bukahlah dengan kekuatan kehendak (will power) yang besar. Justru kehendak yang besar bisa sangat melelahkan karena kekuatan/energi kita terbatas dan ketakutan untuk berubah bisa jadi amat melumpuhkan. Kita bisa bayangkan perubahan atau kebiasaan baru yang diinginkan seperti menaklukkan gunung.

Gunung yang tinggi, bisa ditaklukkan dari dua arah. Arah lurus ke atas, yang membutuhkan tenaga yang besar (melambangkan kekuatan kehendak). Namun kita bisa terjatuh kelelahan belum sampai di puncak. Atau kita bisa ambil arah yang kedua: arah melingkar mengelilingi gunung (bisa zig-zag atau spiral jalurnya) menuju puncak bisa dengan santai dan tenaga yang seperlunya saja berjalan. Kemungkinan sampai puncak gunung akan lebih besar dengan tenaga yang cukup. Inilah analogi dari kaizenhabit.

Kunci dari kaizen habitsecara sederhana adalah: mulai dari yang kecil/mudah, lalu tingkatkan secara bertahap, buat jadi menyenangkan atau bersifat sosial/kebersamaan, dan catat perkembangannya/kemajuannya serta evaluasi. Inilah beberapa pointer dari kaizenhabit: cara mudah untuk berubah. Mari kita jabarkan satu-satu dengan contoh: ingin menjadi pelari/berolah raga.

1. Mulai dari yang Kecil
Bangun kebiasaan yang mampu dimulai dengan mudah dan tak mungkin gagal. Yang penting bisa dilakukan dalam beberapa waktu. Dalam contoh ini: berlari setengah kilometer saja setiap hari selama dua minggu. Jika (masih) gagal dan tak bisa secara rutin selama dua minggu begitu; cukup mulai dengan memakai sepatu olah raga dan berdiri dengan sepatu tersebut selama semenit, setiap hari, selama minimal dua minggu (pasti bisa kan?). Yang terpenting adalah menginstall mindset di tahap ini, ini baru fase pembentukan mindset/bukan fase pembentukan kebiasaan.

2. Lakukan Bertahap
Setelah beberapa saat berhasil mulai kecil/melakukan yang mudah (pointer satu), selanjutnya ditingkatkan intensitas atau durasinya. Jangan lakukan kedua-duanya. Contoh: sesudah berhasil berlari sejauh setengah km setiap hari selama sebulan, barulah ditingkatkan menjadi selama 1 kilometer jaraknya. Jangan lakukan kesalahan banyak pemula, karena antusiasme sesaat jadi ingin secepatnya berhasil meningkatkan dan merusah tahapan. Lalu jadi terbebani/overtraining atau cidera atau malah jadi malas dan kebiasaan baru belum sempat terbentuk. Lakukan secara mudah dulu selama beberapa waktu sampai menjadi kebiasaan, barulah ditingkatkan (secara bertahap!). Ingat, tetap pakai prinsip masih mudah dilakukan.

3. Buat Menyenangkan/Jadikan Sosial
Berikan reward-reward kecil yang menyenangkan (jangan yang mahal/agar termotivasi tetap secara internal bukan motivasi eksternal yang tidak awet). Ciptakan keseruan, ajak teman bareng dan untuk berbicara/ngobrol-ngobrol atau buat semacam tantangan/lomba bersama komunitas atau anggota keluarga. Cari selalu aspek yang bisa menginspirasi, jadikan minat dan hobi. Contoh: cari teman untuk berolahraga bersama, berolahraga dengan bermain bersama anak. Membaca artikel/buku/majalah yang terkait atau dengar musik yang menyemangati. Pilih olah raga yang disukai dan pikirkan pikiran/khayalan/impian/kenangan yang menyenangkan. Jadikan kebiasaan baru ini seru dan menyenangkan (minimal bersama-sama). Lemparkan tantangan/lomba.

4. Catat Kemajuan
Ini langkah sepele namun penting. Agar tetap termotivasi, kita perlu melihat beberapa pencapaian yang telah diraih. Agar kita terus semangat ke tujuan, kita harus tahu sudah seberapa maju perkembangan kita selama ini berusaha berubah/membentuk kebiasaan baru. Kita juga bisa memantau kesalahan-kesalahan kita jika semuanya tercatat dengan rapih. Kita bisa melihat dan memilih, pola-pola mana yang berhasil dan mana yang kurang berhasil. Catatan ini penting untuk tahap selanjutnya: evaluasi.

5. Evaluasi
Bagi energi secara bijak. Ada waktunya bertindak, ada waktunya berpikir. Jangan berpikir sambil bertindak, atau sebaliknya: bertindak sembari berpikir. Itu akan menghabiskan energi kita dan bisa menimbulkan kemunduran. Lebih baik berpikir di saat kita sedang beristirahat. Ketika sedang tidak melakukan aktivitas dalam contoh ini: saat sedang tidak berlari/berolahraga, kita rancang sebaik-baiknya rencana/action plan, atau beberapa checklist penting hasil evaluasi dari catatan kita. Begitu juga untuk para pemula, sebelum memulai berlari/berolahraga pikirkan dahulu secara matang (kalau perlu hingga kapan/dimana memakai sepatu olahraga warna apa) sebelum beraksi. Jangan berpikir ketika sedang beraktivitas. Persiapkan secara maksimal dan eksekusi rencana tanpa perlu berpikir lagi (setelah berisitirahat baru dievaluasi). Evaluasi selain bahannya dari catatan (di pointer 4), kita bisa juga meminta masukan/saran dari orang lain, menambah wawasan dan ilmu dengan membaca, mencari solusi kreatif/out of the box thinking.

Semoga berguna. Sebagian tulisan ini terinspirasi oleh situs: zenhabits.net dan pengalaman pribadi yang telah diuji oleh diri sendiri dan beberapa orang, serta telah terbukti berhasil/sukses. Agar perubahan semakin efektif, membawa kemajuan/peningkatan dan semakin termotivasi; hubungi 087878105050 atau email: brandneweja(at)gmail.com untuk konsultasi, mengadakan workshop motivasi/marketing, mengundang saya untuk training in-house, dan/atau ingin mengajak kerjasama seminar motivasi untuk marketing dan umum. Terima kasih!