Rabu, 07 Juli 2010

Prakata Buku: Motivator No.1

Judul: Motivator No.1: Tingkatkan Produktivitas
Anda!
Tema: Kumpulan 100 Tips Motivasi dan
Marketing
Penulis: Reza Wahyu Ismail, S.E.
Nama Pena: Kaizen Do
Penulis adalah jurnalis sedari jaman sekolah
menengah dan berpengalaman menjadi
Corporate Treasury di sebuah bank BUMN
terbesar. Penulis adalah juga pembaca kelas
berat, partisipan beragam seminar dan
pelatihan, serta trainer untuk beberapa
kalangan.
Penulis gemar menyaring berbagai tehnik yang
dipelajarinya dari buku, seminar, dan pelatihan
menjadi metode yang teruji dari praktek.
Metode yang penulis gunakan sebagai bahan
trainingnya telah terbukti sukses diterapkan di
lingkungan pekerjaan dan dunia bisnis. Penulis
kini tinggal bersama seorang istri yang cantik
dan dikarunia satu putra.
Untuk mengadakan in-house training dengan
metode kelas dunia dengan investasi yang
sangat terjangkau, silahkan hubungi
087878105050 atau email:
brandneweja@gmail.com < mailto:
brandneweja@gmail.com >
Prakata:
Siapakah motivator no.1? Andre Wongso? Mario
Teguh? Tung Desem Waringin? Meraka itu para
motivator lokal tapi mungkin belum bisa
disebut nomer satu sedunia. Kalau begitu
mungkin si Tony Robbins? Dia kan kelasnya
sudah internasional. Tapi menurut saya belum
nomer satu sejagat.
Bagi saya dan banyak orang beragama lainnya,
motivator nomer satu jelas adalah: TUHAN. Dan
kerja harus ditransformasikan menjadi sebuah
bentuk ibadah. Inilah motivasi jangka panjang
karena memikirkan akherat juga.
Kebanyakan motivator memiliki beragam
tehnik yang pada umumnya berumur pendek.
Saya pernah mengikuti beragam seminar
motivasi dan pada umumnya semangat yang
timbul hanya beberapa hari saja berkobarnya.
Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana
dengan orang Jepang yang terus bersemangat
padahal tidak terlalu religius? Untuk menjawab
pertanyaan ini, kita harus memperhitungkan
aspek budayanya yang juga memiliki
spiritualitas.
Orang Jepang juga memperhitungkan masa
depannya dalam jangka panjang. Meski
kebanyakan tidak mempercayai akherat,
mereka yakin tentang reinkarnasi. Dan mereka
meyakini akan terlahir kembali di negara yang
sama, Jepang.
Jadilah budaya mereka adalah budaya untuk
menciptakan kemajuan bagi bangsanya. Juge
dengan bantuan ahli produktivitas, Dr.
Demming, lahirlah budaya Kaizen: perbaikan
terus-menerus. Memang, untuk perubahan
terkait produktivitas -budaya adalah kuncinya.
Perusahaan tempat saya bekerja mengetahui
kunci ini. Dengan perubahan budaya,
terciptalah peningkatan kinerja yang
memukau. Dan di buku ini, saya memaparkan
tehnik-tehnik motivasi no.1, yang telah teruji
dalam praktik bukan hanya teori. Saya juga
memberikan tips-tips, agar segala tehnik ini
menjadi sebuah metode yang berjalan di
tingkat pelaksanaan bukan hanya ada di
tingkat perencanaan strategi belaka.